Selasa, April 17, 2012

kala ku berkhayal

Didunia ini kita hidup menjadi manusia sudah patutlah jika kita bersyukur. Tetapi aku, aku selalu membayangkan jika diriku terlahir atau aku tercipta menjadi orang lain atau benda lain.
Kala aku berkhayal aku terlahir menjadi hewan aku berfikir aku ini adalah ular.
Kala aku berkhayal aku terlahir menjadi barang aku berfikir aku ini adalah seutas tali.
Kala aku berkhayal aku terlahir menjadi tanaman aku berfikir aku ini adalah bunga bangkai.
Kala aku berkhayal aku terlahir menjadi tokoh disebuah drama korea aku berfikir aku ini adalah geum lan salah satu tokoh di twinkle twinkle.
Aku selalu melihat dunia ini dari sudut pandangnya. Sudut pandang yang mungkin atau pasti dianggap itu adalah cara yang paling bodoh dan hina di mata orang lain. Tetapi aku tidak bisa, aku tidak bisa berpaling dari pandangan itu. Pandangan yang sudah terbentuk di dalam hatiku bahkan sudah terukir di dinding jiwaku. Sudut pandang itu membuat aku semakin masuk kedalam kehidupan yang buruk. Keburukan yang aku ciptakan sendiri.
Twinkle twinkle ini menceritakan kepribadianku, kepribadian yang tertanam dalam diri geum lan. Diri yang selalu kesepian dan selalu mencoba mencari kepuasan lewat hal yang sulit dipahami oleh orang lain. Dia selalu mencari meski dia tau dia dianggap buruk oleh orang yang amat dia sayangi. Tetapi orang yang amat dia sayang lebih menyayangi orang lain. Dan itu semua menghancurkan hatinya, hati yang sudah rapuh hancur tak tersisa. Dibalik kehancurannya dia selalu mencoba menunjukan wajah tegarnya.  Seolah tak ada apapun yang terjadi oleh hatinya.
Dengan hati tersayat ku tersenyum. Dengan hati tertusuk ku tertawa. Dengan hati yang rapuh kusakiti hatiku dengan ucapanku.  Dalam hati ku berkata jika aku akan selalu menyayangi orang yang aku sayang. With love, I will always love all. All about this.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar